Sedangkan orang berilmu ingin menyelamatkan dirinya dari berbicara tanpa ilmu dan mengatakan “aku tidak tahu” orang awwam menghinakannya, tapi ia mulia di depan Allåh dan dengan orang-orang yang berilmu!
Jika manusia yang engkau takutkan, maka engkau akan menjadi penakut dan pengecut seumur hidupmu, dan menjadi orang terhinakan di dunia dan di akhirat.
Jika Allåh yang engkau takutkan, maka engkau akan menjadi gagah, pemberani dan orang yang mulia di dunia dan di akhirat.
Wallåhu a’lam.
Salah satu ciri dari ciri-ciri wali-wali Allåh adalah TIDAK TAKUT celaan para pencela SEDANGKAN mereka berada diatas AL-HAQ.
Sebagaimana dalam firmanNya:

وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ

"Wa laa yakhååfuwna lawmata laa-imin"

Dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela
(QS. Al-Maaidah: 56)
Syaikh salim bin ‘ied al-hilaliy menjelaskan ayat diatas:
Mengapa mereka harus takut terhadap celaan orang-orang (yang tidak berilmu atau orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya -abu zuhriy) sedangkan mereka benar-benar telah dijamin memperoleh CINTA RABBNYA MANUSIA, dan mengapa harus terpaku pada kebiasaan dan tradisi manusia (yang menyimpang dari syari’at Allåh -abu zuhriy) sedangkan mereka MENGIKUTI SUNNAH dan mencari kemuliaan (dengannya -abu zuhriy) serta menghamparkan manhaj Allåh sebagai jalan hidup?!
Yang takut kepada manusia dan celaan mereka adalah orang-orang yang menjadikan sumber, tolak ukur, hukum dan gerak-gerik mereka untuk disesuaikan dengan hawa nafsu manusia. sedangkan orang yang berhukum (mengembalikan segalanya) kepada Allåh, maka dalam segala gerak-geriknya, diamnya; maka dia tidak akan mempedulikan ucapan orang dan apa yang dikerjakannya SIAPAPUN DIA dan APAPUN KEDUDUKANNYA.

Semoga bermanfa’at, yach Sahabat-Ku... InsyaALLAH Aamiin