Senin, 10 Desember 2012

KONDISI JIWA MANUSIA


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuhu
Sahabat-KU seiman.., para salik (orang yang berjalan menuju) Allah telah sepakat, meskipun jalan yang mereka tempuh berbeda-beda. Mereka menyatakan bahwa jiwa adalah yang menghalangi hati seseorang untuk berhubungan dengan Allah.
Sesungguhnya hati seseorang tidak akan berkunjung kepada Allah S.W.T., terkecuali setelah jiwa itu mati.

SahabatKU.., sebenarnya Manusia itu di bagi menjadi dua golongan, golongan yang pertama adalah orang yang dikalahkan oleh Jiwanya sehingga ia dikuasai dan dihancurkan oleh Jiwanya sendiri, itulah golongan orang yang selalu menuruti hawa Nafsunya.
Sedangkan golongan yang kedua adalah orang yang bisa mengalahkan Jiwanya, ia bisa menaklukkan Jiwanya sehingga Jiwanya patuh dan tunduk kepada semua keinginan dan perintahNYA, inilah golongan orang yang bisa mengekang Hawa Nafsunya, sehingga Hawa Nafsunya patuh kepada semua perintahNYA.

Ingatlah Wahai SahabatKU semuaNYA.., bahwa sesungguhnya Allah S.W.T. telah menyifati Jiwa Manusia yang dikenal dalam Al_Qur’an dengan tiga macam :
  1. An_Nafsul Mutma’innah                   (Jiwa yang tenang)
  2. An_Nafsul Lawwamah                      (Jiwa yang amat menyesali dirinya sendiri)
  3. An_Nafsul Ammaratum Bissuu’I   (Jiwa yang selalu menyeru pada keburukan)

Duhai SahabatKU semuaNYA…, marilah kita Amalkan selalu Do’a ini, InsyaALLAH kita terhindar dari keburukan Jiwa dan keburukan Amal perbuatan kita :

“Wahai engkau Ya Allah.., sesungguhnya segala Puji hanya milikMU, kami memuji dan memohon pertolongan dan memohon ampunan kepadaMU Ya Allah.
Kami berlindung kepadaMU dari segala kejahatan Jiwa dan keburukan Amal perbuatan kami ya Allah, keburukan itu sebenarnya tersembunyi didalam Jiwa yang memang selalu mengajak kepada perbuatan buruk, jadikanlah Jiwa kami ini Jiwa yang tenang, yakni Jiwa yang selalu tunduk pada Fitrah insaniah”   

SahabatKU.., kesimpulanNYA sesungguhnya Jiwa itu hanya satu yakni :
Ammarah, Lawwamah dan puncaknya adalah Mutma’innah, dan inilah “MUTMA’INNAH” adalah tingkatan Jiwa yang paling sempurna seperti yang dimaksud dalam Al_Qur’an.

InsyaALLAH kita semua selalu digolongkan ke dalam golongan hamba-hamba Allah yang beruntung, yakni memiliki Jiwa yang tenang seperti yang dimaksud :
“Yaa Ayyatuhannafsul Mutma’innah, Irji’I ilaa rabbiki Roodiyatammardhiah, Fadkhulifiy Ibaadihi Wadkhulil Jannati”
InsyaALLAH Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin…..

Tidak ada komentar: